Teori Ausubel pada Aliran Psikologi Tingkah Laku
Teori ini terkenal dengan belajar bermaknanya dan pentingnya pengulangan sebelum belajar dimulai.Ia membedakan antara belajar menemukan dengan belajar menerima.Pada belajar menerima siswa hanya menerima, jadi tinggal menghafal dengan belajar bermakna. Pada belajar menghafal, siswa menghafalkan materi yang sudah diperolehnya, tetapi pada belajar bermakna materi yang telah diperoleh itu dikembangkan dengan keadaan lain sehingga belajarnya lebih dimengerti.
Sewaktu metode menemukan dianggap sebagai suatu metode mengajar yang baik karena bermakna, dan sebaliknya metode ceramah adalah metode yang merupakan belajar menerima, Ausubel menetang pendapat itu.Ia berpendapat bahwa dengan metode penemuan maupun dengan metode ceramah bisa menjadi belajar menerima atau belajar bermakna, tergantung dari situasinya.
Selanjutnya Ausubel mengemukakan bahwa metode ekspositori adalah metode metode mengajar yang paling baik dan bermakna.Hal ini ia kemukakan berdasarkan hasil penelitiannya. Belajar menerima maupun menemukan sama-sama dapat beupa belajar menghafal atau bermakna. Misalnya dalam mempelajari konsep Pythagoras tentang segitiga siku-siku, mungkin bentuk akhir
c = b + a
Sudah disajikan ( belajar menerima ), tetapi jika siswa dalam memahami rumus ini selalu dikaitkan dengan sisi-sisi sebuah segitiga siku-siku akanmerupakan belajar bermakna. Siswa lain memahami rumus itu dengan cara melalui pencarian tetapi bila kemudian ia menghafalkannya tanpa dikaitkan dengan sebuah segitiga siku-siku menjadi menghafal.
Leave a Reply