education center

Evaluasi Formatif

Michael Scrive mengembangkan model evaluasi formatif dan sumatif. model ini menunjukkan adanya tahapan dan lingkup objek yang dievaluasi, yaitu evaluasi yang dilakukan pada waktu program masih berjalan (evaluasi formatif) dan ketika program sudah selesai atau berakhir (evaluasi sumatif).

Model evaluasi formatif dan sumatif ketika melaksanakan evaluasi, evaluator tidak dapat melepaskan diri dari tujuan. Tujuan evaluasi formatif memang berbeda dengan tujuan evaluasi sumatif. Dengan demikian, model yang dikemukakan oleh Michael Scrive ini menunjukakan “apa, kapan, dan tujuan” evaluasi tersebut dilaksanakan.

Para evaluator pendidikan, termasuk guru-guru yang mempunyai tugas evaluasi, tentu sudah mengenal dengan baik apa yang dimaksud dengan evaluasi formatif dan sumatif. Hampir setiap bulan guru-guru melaksanakan evaluasi formatif dalam bentuk ulangan harian. Evaluasi tersebut dilaksanakan untuk mengetahui sampai berapa tinggi tingkat keberhasilan atau ketercapaian tujuan untuk masing-masing pokok bahasan. Dikarenakan luas atau sempitnya materi yang tercakup didalam pokok bahasan setiap mata pelajaran tidak sama, maka tidak dapat ditentukan dengan pasti kapan eveluasi formatif dilaksanakan dan berapa kali untuk masing-masing mata pelajaran.

A.    Evaluasi Formatif

Menurut Scriven (1991) dalam diktat teori dan praktek evaluasi program bimbingan dan konseling (Aip Badrujaman, 2009), evaluasi formatif adalah suatu evaluasi yang biasanya dilakukan ketika suatu produk atau program tertentu sedang dikembangkan dan biasanya dilakukan lebih dari sekali dengan tujuan untuk melakukan perbaikan.

Yaitu evaluasi yang digunakan untuk mencari umpan balik guna memperbaiki proses belajar mengajar bagi guru maupun peserta didik. Evaluasi formatif secara prinsip merupakan evaluasi yang dilaksanakan ketika program masih berlangsung atau ketika program masih dekat dengan permulaan kegiatan. Misalnya, selama pengembangan program paket kurikulum, evaluais formatif akan melibatkan pemeriksaan konten oleh ahli, pilot tes terhadap sejumlah siswa, tes lapangan terhadap siswa yang lebih banyak dan dengan guru di beberapa sekolah, dan lain sebagainya. Pada evaluasi formatif, audiensinya personalia program, mereka yang bertanggung jawab atas pengembangan kurikulum. Evaluasi formatif harus mengarah kepada keputusan tentang perkembangan program termasuk perbaikan, revisi, dan semacamnya.

Evaluasi formatif (kadang-kadang disebut sebagai internal) adalah sebuah metode untuk menilai layak program sementara kegiatan program sedang membentuk (dalam proses). Ini bagian dari evaluasi berfokus pada proses.

Dengan demikian, evaluasi formatif pada dasarnya dilakukan dengan cepat. Mereka mengizinkan desainer, peserta didik, dan instruktur untuk memantau seberapa baik tujuan instruksional dan tujuan telah terpenuhi. Evaluasi Formatif juga berguna dalam menganalisis materi pembelajaran, dan prestasi belajar siswa, dan efektifitas guru Evaluasi Formatif terutama suatu proses pembangunan yang menumpuk serangkaian komponen bahan baru, keterampilan, dan masalah menjadi keseluruhan yang berarti utama. – Wally Guyot (1978)

 

a.       Tujuan Evaluasi Formatif

1.    Evaluasi formatif adalah mengetahui sejauh mana program yang dirancang dapat berlangsung, sekaligus mengidentifikasi hambatan. Dengan diketahui hambatan dan hal-hal yang menyebabkan program tidak lancar, pengambilan keputusan secara dini dapat mengadakan perbaikan yang mendukung kelancaran pencapaian tujuan program.

2.    Untuk memastikan tujuan yang diharapkan dapat tercapai dan untuk melakukan perbaikan suatu produk atau program.

b.      Fungsi Evaluasi Formatif

1.      Sebagai balikan bagi siswa dan guru tentang kemajuan belajar.

2.      Untuk memperoleh informasi yang dapat membantu memperbaikai proyek, kurikulum, atau lokakarya.

One Response to Evaluasi Formatif

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *