Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data atau informasi yang bermanfaat untuk menjawab permasalahan penelitian. Dalam penyusunan instrumen penelitian harus disesuaikan dengan jenis data yang akan dikumpulkan. Instrumen penelitian dirancang untuk satu tujuan penelitian dan tidak akan bisa digunakan pada penelitian lain. Kekhasan setiap obyek penelitian membuat peneliti harus merancang sendiri instrumen penelitian yang akan digunakannya.
Instrumen yang baik harus memiliki dua syarat yaitu reliabel dan valid. Reliabel berarti hasil pengukuran konsisten dari waktu ke waktu. Valid berarti instrumen secara akurat mengukur objek yang harus diukur.
Cara pengujian validitas dan reliabilitas instrumen :
a) Pengujian Validitas Instrumen
1) Pengujian validitas konstrak (construck validity)
Untuk menguji validitas konstrak digunakan pendapat dari ahli. Para ahli diminta pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun. Mungkin para ahli akan memberi keputusan : instrumen dapat digunakan tanpa perbaikan, ada perbaikan dan mungkin dirombak total. Jumlah tenaga ahli yang digunakan minimal tiga orang dan umumnya mereka telah bergelar doktor sesaui dengan lingkup yang diteliti.
2) Pengujian validitas Isi (Content Validity)
Dilakukan dengan membandingkan antara isi dokumen dengan materi pelajaran yang telah diajarkan. Secara teknis, pengujian validitas konstrak dan validitas isi dapat dibantu dengan menggunakan kis-kisi instrumen atau matrik pengembangan instrumen. Dalam kisi-kisi itu terdapat variabel yang diteliti, indikator sebagai tolok ukur dan nomor butir (item) pertanyaan atau pernyataan yang telah dijabarkan dari indikator. Dengan kisi-kisi instrumen itu pengujian validitas dapat dilakukan dengan mudah dan sistematis.
3) Pengujian validitas eksternal
Validitas eksternal diuji dengan cara membandingkan (untuk mencari kesamaan) antara kriteria yang ada pada instrumen dengan fakta-fakta empiris yang terjadi di lapangan. Instrumen penelitian yang mempunyai validitas eksternal yang tinggi akan mengakibatkan hasil penelitian mempunyai validitas eksternal yang tinggi pula.
b) Pengujian Reliabilitas instrumen
Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan secara eksternal maupun internal.
1) Pengujian secara eksternal
- Test retest
Dilakukan dengan cara mencobakan instrumen beberapa kali pada responden. Jadi dalam hal ini instrumennya sama, respondennya sama tetapi waktunya berbeda. Reliabilitas diukur dari koefisien korelasi antara percobaan pertama dengan yang berikutnya. Bila koefisien korelasi positif dan signifikan maka instrumen tersebut sudah dinyatakan reliabel. Pengujian caraini disebut juga stability.
- Ekuivalen
Yaitu pertanyaan yang secara bahasa berbeda tetapi maksudnya sama. Dalam hal ini pengujian cukup dilakukan sekali, pada responden yang sama, waktu sama tetapi instrumennya dua (berbeda)
- Gabungan
Dilakukan dengan mencobakan dua instrumen yang ekivalen tersebut beberapa kali kepada responden yang sama. Cara ini merupakan gabungan cara pertama dan kedua.
2) Pengujian secara internal (internal consistency)
Dilakukan dengan cara mencobakan instrumen sekali saja, kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu. Hasil nanlisis dapat digunakan untuk memprediksi reliabilitas instrumen.
Leave a Reply