education center

Kriteria Instrumen Tes yang Baik

Sebuah tes dikatakan baik jika memenuhi persyaratan sebagai berikut :

  1. Bersifat valid atau memiliki validitas yang cukup tinggi. Suatu tes dikatakan valid bila tes  itu isinya dapat mengukur apa yang seharusnya di ukur, artinya alat ukur yang digunakan tepat. Dapat juga dikatakan bahwa validitas adalah tingkat ketepatan suatu tes mengukur apa yang dimaksudkan peneliti untuk di ukur.
  2. Bersifat reliable, atau memiliki reliabilitas yang baik. Reliabilitas sering diartikan dengan keterandalan. Suatu tes dikatakan reliabel jika tes itu diberikan berulang-ulang memberikan hasil yang sama, dengan kata lain reliabilitas merupakan kemampuan untuk mempertahankan konsistensi mutu hasil tes. Ada tiga aspek yang harus diperhatiokan, yaitu inter marker, intra marker dan parallel form reliability. Reliabilitas dapat di uji dengan berbagai cara, salah satunya adalah tes ulang (re test), belas dua (split half) dan tes bentuk lain (alternate form)
  3. Bersifat praktis atau memiliki kepraktisan. Tes memiliki sifat kepraktisan artinya praktis dari segi perencanaan, pelaksanaan tes dan memiliki nilai ekonomi tetapi harus tetap mempertimbangkan kerahasiaan tes.

Namun syarat minimum yang harus dimiliki oleh sebuah tes yang baik adalah valid dan reliable.

Sebelum soal-soal dalam suatu tes digunakan, soal-soal tersebut harus diuji coba dahulu, selanjutnya dilakukan pengujian validitas yang terdiri dari :

  1. Validitas isi atau kontruk. Validitas ini bertujuan untuk menentukan kesesuaian antara soal dengan materi ajar dan kesesuaian dengan kisi-kisi yang telah dibuat. Validitas ini dilakukan dengan meminta pertimbangan dari para ahli (pakar) dalam bidang evaluasi atau ahli dalam bidang yang sedang diuji.
  2. Validitas prediksi, validitas ini dimaksudkan agar hasil tes mampu memprediksi keberhasilan peserta didik di kemudian hari, misalnya ujian masuk sekolah atau perguruan tinggi atau seleksi suatu perlombaan atau kegiatan.

 

  1. Validitas empiris (kriterium), validitas ini bertujuan untuk menentukan tingkat kehandalan soal.

Beberapa faktor yang mempengaruhi validitas sebuah tes, diantaranya :

  1. Faktor dari dalam tes :
    1. Arahan tes yang disusun dengan makna tidak jelas sehingga dapat mengurangi validitas tes.
    2. Kata-kata yang digunakan dalam struktur instrumen evaluasi terlalu sulit.
    3. Item-item tes dikonstruksikan dengan jelek.
    4. Tingkat kesulitan tes tidak tepat dengan materi pembelajaran yang diterima siswa.
    5. Waktu yang dialokasikan tidak tepat, hal ini mungkin terlalu kurang atau terlalu longgar.
    6. Jumlah tes terlalu sedikit sehingga tidak mewakili sampel materi pembelajaran.
    7. Jawaban masing-masing item bisa diprediksi oleh siswa.
  1. Faktor yang berasal dari administrasi dan skor :
    1. Waktu pengerjaan tidak cukup sehingga siswa memberikan jawaban dalam situasi tergesa-gesa.
    2. Adanya kecurangan dalam tes sehingga tidak bisa dibedakan mana yang belajar dan mana yang curang.
    3. Pemberian petunjuk dari pengawas yang tidak dapat dilakukan pada semua siswa.
    4. Teknik penskoran yang tidak konsisten, misalnya pada tes essay.
    5. Siswa tidak dapat mengikuti arahan yang diberikan dalam tes baku.
    6. Adanya joki yang masuk dan menjawab item yang diberikan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *