education center

Pengukuran Ranah Kognitif Menurut Cangelosi

Cangelosi mengkategorikan ranah kognitif atas tingkat pengetahuan dan tingkat intelektual. Tingkat pengetahuan dibedakan atas :

  1. Tingkat Pengetahuan
  • Pengetahuan Sederhana

Konstruk perilaku sebuah sasaran tingkat pengetahuan dianggap pengetahuan sederhana jika isi yang harus diingat siswa melibatkan tidak lebih dari satu tanggapan / (respons) untuk satu rangsangan tertentu. Contohnya : menyatakan rumus untuk luas persegi panjang.

Pada tingkat pengetahuan ini, pemahaman siswa ditentukan oleh seberapa baik mereka mengingat informasi. Hal ini menjadi tidak relevan dengan sasaran pengetahuan sederhana apabila siswa memakai penalaran atau proses kognitif tingkat tinggi untuk menentukan tanggapannya.  Pengetahuan sederhana tidak menjamin bahwa siswa akan menanggapinya dengan tingkat pengetahuan sederhana.

  • Pengetahuan tentang proses

Konstruk perilaku sasaran tingkat pengetahuan dianggap pengetahuan tentang proses jika isi yang harus diingat siswa adalah urutan langkah-langkah dalam suatu prosedur. Contohnya menghitung luas persegi panjang jika diberikan ukurannya.

Siswa mencapai sasaran pengetahuan tentang proses dengan mengingat bagaimana menjalankan prosedur atau memakai suatu metode. Jadi soal mengenai pengetahuan-tentang-proses meminta siswa menunjukkan bahwa mereka mengetahui langkah pertama, kedua, ketiga dan seterusnya dalam suatu proses. Karena sasaran pengetahuan tentang-proses berurusan dengan kemampuan siswa mengingat urutan tanggapan, bukan hanya satu tanggapan tunggal, maka setiap tanggapan dalam urutan merupakan stimulus untuk tanggapan berikutnya.

  1. Kognisi tingkat intelektual.

Sasaran kognitif tingkat intelektual dapat diklasifikasikan sebagai : pemahaman komunikasi,  konseptualisasi, aplikasi,  yang melebihi aplikasi.

  1. Pemahaman komunikasi

Tujuan pemahaman komunikasi menuntut siswa menentukan makna yang tersurat (eksplisit) atau yang tersirat (implisit) dari suatu pesan. Tingkat ini lebih mengutamakan kemampuan siswa menafsirkan dan menjabarkan gagasan yang dinyatakan orang lain. Dengan kata lain, pada tingkat ini lebih memusatkan perhatian pada cara siswa menerima ungkapan, bukan pada cara mereka merumuskan ungkapan.

  1. Konseptualisasi

Tujuan konseptualisasi menuntut siswa memakai penalaran induktif untuk membedakan contoh konsep tertentu (yakni gagasan atau abstraksi) dari sesuatu yang bukan contoh dari konsep tersebut dan mengerti mengapa ada hubungan  tertentu.

  1. Aplikasi

Sasaran aplikasi menuntut siswa memakai penalaran deduktif untuk memutuskan bagaimana menyelesaikan masalah tertentu. Lebih lanjut, apabila dihadapkan kepada suatu masalah, siswa yang mencapai sasaran tingkat aplikasi dapat menentukan apakah proses, asas, fakta, rumus, hukum, atau hubungan lain yang ditentukan dalam isi sasaran itu relevan atau tidak dengan penyelesaian masalah

  1. Melebihi aplikasi

Tujuan dari tingkatan ini adalah menuntut siswa untuk berpikir secara kreatif agar dapat memeriksa, menghasilkan, atau menilai. Contohnya, hasil kali dua bilangan pecahan lebih kecil dari pada bilangan pecahan itu masing-masing.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *