education center

matematika

Prosedur evaluasi

Prosedur evaluasi terdiri dari perencanaan, pengumpulan data, verifikasi data, analisis data, dan penafsiran.

Tahap perencanaan

Tahap perencanaan meliputi kegiatan merumuskan tujuan evaluasi yang akan dilaksanakan, metode evaluasi yang akan dipakai, menyusun alat evaluasi yang akan digunakan, menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan, dan menetapkan frekuensi evaluasi

Tahap pengumpulan data

Tahap pengumpulan data meliputi kegiatan pemeriksaan hasil dan pemberian skor.

Tahap verifikasi data

Tahap verifikasi data meliputi kegiatan pengelompokkan skor menurut tinggi rendahnya, jenis kelamin, atau hal lainnya yang sesuai dengan tujuan pengelompokkan tersebut.

Tahap analisis data

Tahap analisis data meliputi kegiatan pengolahan data dengan menggunakan teknis analisis statistik atau analisis non statistik.

Tahap penafsiran

Tahap penafsiran terhadap hasil evaluasi bisa berupa pernyataan atau keputusan  yang diungkapkan dengan kata-kata:  baik  –  cukup  –  buruk, tinggi  –  rendah  –  sedang, lulus  –  tidak lulus, dan lain-lain.

Fungsi evaluasi

Sebagai alat seleksi

Misalnya dalam penerimaan siswa baru di suatu sekolah. Dengan evaluasi dapat ditentukan sejumlah siswa tertentu yang memenuhi syarat sebagai calon siswa yang akan diterima.

Sebagai alat pengukur keberhasilan

Evaluasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh tujuan dapat tercapai setelah kegiatan belajar mengajar dilaksanakan, mengukur keberhasilan guru dalam menerapkan metode  dan pendekatan, penguasaan materi, serta kebaikan dan kelemahan kurikulum yang dipakai.

Sebagai alat penempatan

Evaluasi dapat digunakan untuk mengetahui dengan baik penempatak keanggotaan kelompok siswa. Penempatan sekelompok siswa dengan hasil evaluasi yang sama lebih memungkinkan untuk dapat mengembangkan bakat dan kemampuan masing-masing siswa secara optimal sehingga hasil belajarnya pun akan lebih baik.

Sebagai alat diagnostic

Evaluasi digunakan untuk mendiagnosa kesulitan belajar siswa yaitu letak kelemahan dan keunggulan siswa dalam menerima setiap konsep materi yang telah diajarkan. Hasil ini dapat digunakan untuk menemukan formula yang tepat bagi siswa dalam mengatasi permasalahannya dalam belajar.

Kedudukan evaluasi dalam kegiatan belajar mengajar berada sebelum, selama, dan sesudah kegiatan belajar berlangsung. Sebelum kegiatan belajar mengajar berlangsung, evaluasi dilakukan oleh pihak sekolah, terutama guru. Hal -hal yang dievaluasi diantaranya meliputi calon siswa mengenai usia kematangan kognitif, kondisi fisik, dan kesiapan sarana dan prasarana sekolah.  Pelaksanaan evaluasi bisa melalui tes tertulis, lisan, perbuatan, ataupun dengan pertimbangan melalui pengamatan atau observasi. Selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, evaluasi dilakukan dalam interval waktu pelajaran dimulai hingga saat berakhirnya kegiatan belajar mengajar.  Interval waktu itu dapat dihitung dalam satuan pendek satu kali pertemuan, dan dalam satuan panjang  satu semester. Selama kegiatan belajar mengajar dilaksanakan, hendaknya guru mengevaluasi setiap langkah atau kegiatan yang sedang dilaksanakan. Pelaksanaan evaluasi bisa melalui tanya jawab lisan dalam setiap kegiatan belajar

mengajar, quiz, tes sub formatif, atau minimal instropeksi diri. Sesudah kegiatan belajar mengajar berlangsung, dapat dilaksanakan evaluasi terhadap pencapaian hasil belajar siswa, baik individual maupun k elompok. Dari hasil evaluasi tersebut dapat diketahui kelemahan dan kelebihan siswa dalam memahami konsep-konsep yang telah dipelajari, selanjutnya dapat dilaksanakan pengajaran remedial.

 

Jenis-jenis Evaluasi Pembelajaran

A.   Evaluasi berdasarkan tujuan :

1.    Evaluasi diagnostik

Evaluasi diagnostik bertujuan untuk menelaah kelemahan-kelemahan siswa beserta faktor-faktor penyebabnya.

2.    Evaluasi selektif

Evaluasi selektif digunakan untuk memilih siwa yang paling tepat sesuai dengan kriteria program kegiatan tertentu.

3.    Evaluasi penempatan

Evaluasi penempatan digunakan untuk menempatkan siswa dalam program pendidikan tertentu yang sesuai dengan karakteristik siswa.

4.    Evaluasi formatif

Evaluasi formatif dilaksanakan untuk memperbaiki dan meningkatan proses belajar dan mengajar.

5.    Evaluasi sumatif

Evaluasi sumatif dilakukan untuk menentukan hasil dan kemajuan belajar siswa.

 

B.  Evaluasi berdasarkan sasaran :

1.    Evaluasi konteks

Evaluasi yang ditujukan untuk mengukur konteks program baik mengenai rasional tujuan, latar belakang program, maupun kebutuhan-kebutuhan yang muncul dalam perencanaan

2.    Evaluasi input

Evaluasi yang diarahkan untuk mengetahui sumber daya maupun strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan.

3.    Evaluasi proses

Evaluasi yang di tujukan untuk melihat proses pelaksanaan, baik mengenai kalancaran proses, kesesuaian dengan rencana, faktor pendukung dan faktor hambatan yang muncul dalam proses pelaksanaan, dan sejenisnya.

4.    Evaluasi hasil atau produk

Evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil program yang dicapai sebagai dasar untuk menentukan keputusan akhir, diperbaiki, dimodifikasi, ditingkatkan atau dihentikan.

5.    Evaluasi outcom atau lulusan

Evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil belajar siswa lebih lanjut, yankni evaluasi lulusan setelah terjun ke masyarakat.

 

C.  Jenis evalusi berdasarkan lingkup kegiatan pembelajaran :

1.    Evaluasi program pembelajaran

Evaluasi yang mencakup tujuan pembelajaran, isi program pembelajaran, strategi belajar mengajar, aspek-aspek program pembelajaran yang lain.

2.    Evaluasi proses pembelajaran

Evaluasi yang mencakup kesesuaian antara proses pembelajaran dengan garis-garis besar program pembelajaran yang ditetapkan, kemampuan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran, kemampuan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.

3.    Evaluasi hasil pembelajaran

Evaluasi hasil belajar mencakup tingkat penguasaan siswa terhadap tujuan pembelajaran yang ditetapkan, baik umum maupun khusus, ditinjau dalam aspek kognitif, afektif, psikomotor.

 

D.  Evaluasi berdasarkan objek dan subjek evaluasi

Berdasarkan objek :

1.    Evaluasi input

Evaluasi terhadap siswa mencakup kemampuan kepribadian, sikap, keyakinan.

2.    Evaluasi transformasi

Evaluasi terhadap unsur-unsur transformasi proses pembelajaran anatara lain materi, media, metode dan lain-lain.

3.    Evaluasi output

Evaluasi terhadap lulusan yang mengacu pada ketercapaian hasil pembelajaran.

Berdasarkan subjek :

1.    Evaluasi internal

Evaluasi yang dilakukan oleh personal dalam sekolah sebagai evaluator, misalnya guru.

2.    Evaluasi eksternal

Evaluasi yang dilakukan oleh personal dari luar sekolah sebagai evaluator, misalnya orangtua, masyarakat.

Evaluasi

Evaluasi berasal dari kata evaluation yang berarti suatu proses yang sistematik dan sinambung, untuk mengetahui sampai sejauh mana efisiensi kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan dan efektifitas pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Evaluasi berhubungan dengan keputusan nilai, yaitu penilaian terhadap data yang dikumpulkan, bisa berupa tugas-tugas maupun hasil ujian tertulis (bidang kognitif), minat, motivasi, emosional, sikap (bidang afektif) maupun keterampilan, gerak, tindakan (bidang psikomotor).

Pembelajaran merupakan sistem yang terdiri atas unsur masukan, proses, keluaran/hasil, maka terdapat tiga jenis evaluasi sesuai dengan sasaran evaluasi pembelajaran, yaitu evalusai masukan, evaluasi proses, dan evaluasi keluaran/hasil pembelajaran.

Evaluasi masukan pembelajaran menekankan kepada evaluasi karakteristik  peserta didik, kelengkapan dan keadaaan sarana dan prasarana pembelajaran, karakteristik dan kesiapan guru, kurikulum dan materi pembelajaran, stratetgi pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran serta situasi dan kondisi lingkungan dimana kegiatan pembelajaran diselenggarakan.

Evaluasi proses pembelajaran menekankan pada evaluasi pengelolaan pembelajaran yang dilaksanakan oleh siswa meliputi keefektifan strategi pembelajaran yang dilaksanakan, keefektifan media pembelajaran, cara mengajar, minat, sikap sesrta cara belajar siswa.

Evaluasi hasil pembelajaran menggunakan tes untuk melakukan pengukuran hasil belajar sebagai prestasi belajar, dalam hal ini penguasaan kompetensi oleh setiap siswa.

Mengevaluasi Portofolio

1.      Mengevaluasi Portofolio

Penilaian portofolio siswa memberikan kesempatan bagi para guru dan siswa untuk masuk ke dalam sebuah dialog tentang apa yang telah dipelajari siswa dan seberapa baik portofolio menunjukkan pertumbuhan keterampilan pengetahuan. Portofolio dapat diberi nilai, tapi kalau tujuannya adalah untuk memberikan penilaian pekerjaan siswa, kemudian komentar guru akan lebih baik daripada nilai. Formulir disediakan untuk membantu dalam memberikan masukan tertulis kepada siswa. Dalam penilaian portofolio, guru harus ingat bahwa lembar kerja dalam portofolio telah dipilih oleh siswa sebagai representasi dari upaya mereka yang terbaik. Dengan demikian, portofolio adalah pada dasarnya merupakan evaluasi diri oleh siswa yang telah menciptakannya.

Tujuan guru dalam menilai dengan portofolio adalah untuk membantu siswa memperoleh wawasan aditional menjadi kinerja matematika-nya pada tugas-tugas dipamerkan dalam portofolio. Wawasan ini akan melibatkan bahwa pertumbuhan siswa dalam memahami matematika, kemajuan dalam menggunakan pendekatan penghargaan dan prosedur dalam pemecahan masalah, pertumbuhan pribadi dalam kebiasaan kerja dan sikap, dan kemampuan untuk berkomunikasi pertumbuhan ini melalui portofolio.
Idealnya, guru menetapkan kriteria penilaian yang bisa dibagi dengan siswa. Dengan demikian, kriteria pendirian dan menilai portofolio yang dikenal baik oleh guru dan siswa. Kriteria inilah yang membentuk dasar untuk komentar penilaian guru membuat pada bekerja di portofolio. Dalam menciptakan portofolio, siswa kemudian mengikuti kriteria yang ditetapkan oleh guru. Pekerjaan dipilih untuk mewakili kemajuan menuju tujuan-tujuan penting dari instruksi.

Salah satu cara penilaian portofolio, atau pembuatan rubrik, adalah cara dengan menggunakan kriteria berikut.

1.      Bukti terjadinya proses berpikir.

  • Apakah siswa telah menyusun dengan rapi satuan-satuan isi portofolio dan data dalam setiap satuan itu?
  • Apakah siswa telah berusaha membuat dugaan, menjelajah, menganalisis, mencari pola, dan sebagainya?
  • Apakah siswa telah menggunakan materi konkret atau gambar untuk menafsirkan dan memecahkan masalah, atau untuk memperoleh hasil penyelidikannya?
  • Apakah siswa telah menggunakan alat bantu lain dalam pemecahan masalah atau penyelidikannya?
  • Mutu kegiatan atau penyelidikan
    1. Apakah kegiatan atau penyelidikan oleh siswa yang dilaporkan dalam portofolio meningkatkan pengetahuan atau pemahaman siswa tentang konsep atau kaidah tertentu?
    2. Apakah kegiatan membuat portofolio meningkatkan keterampilan siswa dalam menggunakan konsep, cara, atau kaidah tertentu?
    3. Apakah kegiatan membuat portofolio meningkatkan sikap siswa terhadap pelajaran yang bersangkutan?
    4. Apakah kegiatan atau penyelidikan itu melibatkan beberapa subpokok bahasan?
  • Keragaman pendekatan
    1. Apakah ada petunjuk yang kuat atau bukti bahwa siswa menggunakan berbagai pendekatan dalam memecahkan masalah?
    2. Apakah ada petunjuk yang kuat atau bukti bahwa siswa melakukan berbagai macam kegiatan atau penyelidikan?

Perencanaan Portofolio oleh Guru

Untuk menugasi siswa membuat portofolio, guru perlu membuat persiapan sebagai berikut.

  1. Menentukan maksud portofolio: Tentukan apakah portofolio yang akan ditugaskan itu untuk penilaian karya terbaik atau untuk penilaian kemajuan atau perkembangan kompetensi siswa.
  2. Menyesuaikan tugas dengan kurikulum: Agar efektif, tugas kinerja untuk portofolio harus sesuai dengan tujuan yang ditentukan di dalam kurikulum.
  3. Menentukan indikasi: Guru harus menentukan butir-butir apa yang harus terdapat di dalam portofolio, meskipun butir lain tidak dilarang untuk dimasukkan jika siswa berpendapat bahwa tambahan butir itu dapat memberikan tambahan petunjuk tentang kompetensi siswa.
  4. Menentukan format portofolio: Guru harus menentukan format portofolio agar kumpulan karya siswa sistematis dan tidak sulit untuk dinilai.
  5. Pembatasan kuantitas: Agar tidak memberikan beban yang sangat berat bagi guru, maka “panjang” portofolio perlu dibatasi.
  6. Menentukan rubrik: Sebelum portofolio mulai dibuat oleh siswa, guru harus sudah membuat atau mempunyai rubrik (pedoman penskoran) portofolio.

Kelemahan Penggunaan Portofolio

Kelemahan atau kesulitan dalam penggunaan portofolio, antara lain:

  1. Penggunaan portofolio tergantung pada kemampuan siswa dalam menyampaikan uraian secara tertulis.  Selama siswa belum lancar berbahasa tulis Indonesia, penggunaan portofolio akan merupakan beban tambahan yang memberatkan sebagian besar siswa.
  2. Penggunaan portofolio untuk penilaian memerlukan banyak waktu dari guru untuk melakukan penskoran, apalagi kalau kelasnya besar. Continue reading

Keuntungan Menggunakan Portofolio

Keuntungan dalam menggunakan portofolio,antara lain:

  1. Portofolio menyajikan atau memberikan:“bukti” yang lebih jelas atau lebih lengkap tentang kinerja siswa daripada hasil tes di kelas
  2. Portofolio dapat merupakan catatan penilaian yang sesuai dengan program pembelajaran yang baik
  3. Portofolio merupakan catatan jangka panjang tentang kemajuan siswa Continue reading

Jurnal

Jurnal adalah rekaman tertulis tentang apa yang dibuat siswa terhadap apa yang telah dipelajarinya. Jurnal dapat digunakan untuk merekam atau meringkas aspek-aspek yang berhubungan dengan topik-topik yang telah dipelajari. Penggunaan jurnal adalah cara terbaik bagi siswa untuk berlatih dan meningkatkan keterampilan menulis mereka. Keuntungan menggunakan jurnal adalah membantu pengembangan kemampuan refleksi dan instropeksi siswa ketika mereka belajar sains secara independen. Jurnal entri, tentu saja, dapat dipertimbangkan untuk dimasukkan dalam portofolio penilaian. Continue reading